PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS


MANAJEMEN KELAS DI SD
RESUME 3
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS



DISUSUN OLEH :
NURFIANI DWI PUTRI
(1620215)
7.6

Dosen Pembimbing :
        YESSI RIFMASARI,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ADZKIA
PADANG

A.    Pengertian Pendekatan Dalam Manajemen Kelas

 Pendekatan : adalah usaha / upaya dalam rangka aktivitas yang dilakukan untuk mengadakan hubungan dengan sesuatu yang menjadi objeknya (siswa) melalui interaksi timbal balik. Managemen kelas :  pengelolaan, penyelenggaraan, keterlaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan atau sasaran yang di inginkan
Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam managemen kelas akan sangat dipengaruhi oleh pandangan guru tersebut terhadap tingkah laku siswa, dan situasi kelas pada waktu seorang siswa melakukan penyimpangan. Keharmonisan hubungan guru dan siswa, tingginya kerjasama di antara siswa tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.
Pendekatan yang dipilih guru senantiasa diselaraskan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. pendekatan pada dasarnya dielompokkan menjadi dua yaitu pendekatan managerial dan pendekatan psikologikal. Tetapi dalam makalah ini yang dibahas hanya pendekatan dalam kelompok managerial.
Adapun sikap guru dalam manajemen kelas :
1.      Hangat dan Antusias
Maksudnya disini bagaimana cara guru menerangkan pelajaran dengan sebaik mungkin dan semenarik mungkin agar siswa dapat tertarik akan pelajaaran yang disampaikan oleh guru tersebut
2.      Menggunakan kata-kata yang membangun
Maksudnya disini ialah bagaimana cara guru dalam menerangkan pelajaran dengan menggunakan kata-kata yang membangun, seperti memotivasi siswa, serta memberikan nasehat dan mengarahkan siswa nya bagaiamana untuk bisa semnagat dalam belajar. 
3.      Melakukan pada hal-hal positif
Maksudnya disini ialah bagaimana guru itu mengajar menggunakan kata-kata positif dan membangun siswanya, mengajarkan pada hal-hal yang baik, serta tidak berkata kasar di depan siswanya.
4.      Guru harus disiplin
Maksudnya disini guru harus menjadi panutan bagi siswa-siswa nya, guru harus berpakaian rapi dan datang tepat waktu.
5.      Bervariasi dalam menggunakan kelas
Maksudnya disini ialah baiamana cara guru mengkondisikan kelas nya, seperti mengatur tempat duduk siswa sekali dalam seminggu, dan mengkolaborasikan tempat duduk antara anak yang pintar dengan anak yang berkemampuan biasa saja.

Peranan guru dalam pengorganisasian kelas
1.      Peranan dalam pengorganisasian kelas
2.      Pengaturan tempat duduk
3.      Pengeturan alat-alat belajar
4.      Pemeliharaan keindahan ruang kelas



A.    Macam-macam Pendekatan Dalam Manajemen Kelas
A.    Pendekatan manajerial
Upaya penyelenggaraan pembelajaran dengan menitikberatkan pada upaya guru untuk mengatur dan mengorganisasikan sesuai dengan persepsi guru terhadap siswa, dengan kata lain pendekatan ini dipilih berdasar orientasi guru dan ketercapaian target kurikulum yang harus diselesaikan, pendektan ini meliputi:
1.      Pendekatan kekuasaan atau otoriter
Pendekatan otoriter adalah pendekatan yang menempatkan guru dalam peranan menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. Guru otoriter bertindak untuk kepentingan siswa dengan menerapkan disiplin yang tegas. Bila timbul masalah-masalah yang merusak ketertiban atau kedisiplinan kelas, maka perlu adanya pendekatan dengan:


-          Perintah dan larangan
Baik perintah maupun larangan dapat diterapkan atas dasar generalisasi masalah-masalah pengelolaan kelas tertentu. Seorang guru dalam melaksanakan perintah dan larangan bersikap reaktif, namun jangkauannya hanya terbatas pada masalah-masalah yang timbul sewaktu-waktu saja.
-          Penekanan dan penguasaan
Penekanan dan penguasaan ini banyak mementingkan pada diri guru, banyak memerintah, menyuruh bahkan mengomeli. Bila dalam menghadapi masalah pengelolaan kelas menggunakan pendekatan penguasaan dan penekanan, maka memungkinkan siswa untuk diam, tertib karena takut dan tertekan hatinya. Meskipun demikian, pendekatan ini kurang tepat karena kurang toleransi, dan kurang bijaksana.
-          Penghukuman dan pengancaman
Penghukuman muncul dalam berbagai bentuk tingkah laku antara lain penghukuman dengan kekerasan, dengan larangan bahkan pengusiran, memaksa siswa untuk meminta maaf kepada seseorang dihadapan siswa lain, memaksa dengan tuntunan tertentu ataupun dengan ancaman-ancaman lain. Pendekatan semacam ini termasuk penanganan yang kurang tepat, karena sifat otoriter kurang manusiawi.

2.      Pendekatan Intimidasi/ Ancaman
Pendekatan intimidasi adalah penekanan pendekatan yang memandang managemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku siswa. bentuk-bentuk intimidasi itu seperti hukuman yang kasar, paksaan, ancaman, serta menyalahkan. Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. Peran guru disini adalah menggiring peserta didik berperilaku sesuai dengan keinginan guru sehingga mereka merasa takut untuk melanggarnya. Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras. Teguran keras adalah perintah yang diberikan pada situasi tertentu dengan maksud untuk segera menghentikan perilaku peserta didik yang menyimpang. Sekalalipun pendekatan ini secara luas dan ada manfaatnya, terdapat banyak kecaman terhadap pendekatan ini.
Penggunaan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala masalahnya, bukan masalah itu sendiri. Kelemahan yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan siswa.

3.      Pendekatan Permisif
Pengelolaan pendekatan permisif disini diartikan sebagai suatu proses untuk membantu siswa agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah untuk meningkatkan kebebasan siswa. Campur tangan guru hendaknya seminimal mungkin dan guru hendaknya juga berperan sebagai pendorong untuk mengembangkan potensi siswa secara penuh. Peranan pendekatan ini bertentangan langsung dengan dengan pendekatan intimidasi. Esensi pendekatan terletak pada peran guru memaksimalkan kebebasan peserta didik, membantu peserta didik merasa bebas melakukan apa yang mereka mau. Pendekatan permisif sedikit penganjurnya.  
Pendekatan ini kurang menyadari bahwa sekolah dan kelas adalah sistem sosial yang memiliki pranata-pranata sosial. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa pendekatan permisif dalam bentuknya yang murni tidak produktif diterapkan dalam situasi atau lingkungan sekolah dan kelas. Para peserta didik sebaiknya memperoleh kesempatan secara psikologi memikul resiko yang aman, mengatur kegiatan sekolah sesuai cakupannya, mengembangkan kemampuan memimpin diri sendiri, dan tanggung jawab sendiri. 

4.      Pendekatan Resep / Buku masak
Pendekatan buku masak adalah pendekatan berbentuk rekomendasi berisi daftar hal yang harus dilakuan atau yang harus tidak dilakukan oleh seorang guru apabila  mengahadapi berbagai tipe masalah managemen kelas tanpa banyak berfikir lagi.
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.
5.      Pendekatan instruksional
Managemen kelas melalui pendekatan ini mengacu pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti, cermat dengan pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa. Pendekatan instruksional dalam managemen kelas memandang perilaku instruksional guru agar mempunyai potensi untuk mencapai tujuan utama managemen kelas, yaitu mencegah timbulnya masalah.

Cukup banyak contoh yang membuktikan bahwa kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik adalah faktor utama dalam pencegahan timbulnya masalah managemen kelas. Sebaliknya banyak kenyataan yang mendukung pendirian bahwa kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan dan dilaksanakan dengan tidak baik adalah penyebab utama timbulnya masalah managemen kelas.

Perilaku instruksional mempunyai potensi mencapai dua tujuan utama managemen kelas, yaitu:
1.   Mencegah timbulnya masalah managerial
2.    Memecahkan masalah managerial

Para pengembang pendekatan instruksional menyarankan kepada guru untuk memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang menarik, relevan dan sesuai agar tidak ada perilaku menyimpang dari siswa
2.      Menerapkan kegiatan yang efektif, kemampuan guru mengatur arus dan tempo kelas oleh banyak orang sehingga mencegah siswa melainkan mengahadapi tugasnya. Kegiatan guru yang tidak efektif, misalnya yang bertele-tele, meloncat-loncat akan mengundang perilaku siswa untuk menyimpang.
3.      Menyajikan kegiatan daftar rutin kelas adalah kegiatan sehari-hari yang perlu dipahami dan dilakukan oleh siswa di kelas, kegiatan ini disampaikan oleh guru kepada siswa pada awal pertemuan dikelas.
4.      Memberikan pengarahan yang jelas adalah kegiatan mengkomunikasikan harapan-harapan yang diingingkan oleh guru. Misalnya melalui instruksi yang jelas, sederhana, ringkas sistematis dan tepat sasaran.
5.      Menggunakan dorongan yang bermakna suatu proses dimana guru berusaha menunjukkan minat yang sungguh-sungguh terhadap perilaku siswa yang menunjukkan tanda-tanda kebosanan dan keresahan.
6.      Memberikan bantuan mengatasi rintangan adalah bentuk pertolongan yang diberikan oleh guru untuk membantu siswa mengahadapi persoalan yang mematahkan semangat, pada saat mereka benar-benar memerlukan
7.      Mengatur kembali struktur situasi atau mengerjakan tugas dengan cara lain.
  
DAFTAR PUSTAKA
Al-Barry, M. Dahlan. Pius A., Kamus ilmiah Populer (Surabaya:Arkola,1994).
Rahman, Maman Managemen Kelas. (Muara Bulian:2001)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hakekat Manajemen Pembelajaran

SUMBER PELANGGARAN DISIPLIN KELAS

Prinsip Belajar, Mengajar dan Keterampilan Dalam Mengajar