FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR DI KELAS




MANAJEMEN KELAS DI SD
RESUME 6
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR DI KELAS


DISUSUN OLEH :
NURFIANI DWI PUTRI
(1620215)
7.6

Dosen Pembimbing :
        YESSI RIFMASARI,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ADZKIA
PADANG
MASALAH DALAM KELAS DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A.    Kebijakan Penanganan Masalah Dalam Kelas
Adapun hasil dari diskusi kelompok daapat saya simpulkan bahwasanya :

1.      Melakukan pendekatan terhadap siswa
Yaitu guru dapat melakukan konseling pada siswa yang mempunyai permasalahan, dengan memanggil siswa secara Individu
2.      Pencarian data tentang masalah
Yaitu setelah guru melihat adanya masalah pada siswa nya guru dapat mencari sebuah data atau informasi mengenai siswa tersebut, atau bisa saja guru mengajak orang tua dari anak tersebut untuk bertemu, dan bertanya terkait masalah siswa.
3.      Melakukan konsultasi secara pribadi
Yaitu guru mengajak siswa untuk bertatap muka dan menggali pertanyaan kepada siswa tentang permasalahan siswa tersebut

B.     Macam-macam Permasalahan Dalam Manajemen Kelas

1.      Masalah Perorangan
Yaitu guru cendrung perhatian degan siswa yang pintar-pintar saja, sehingga siswa yang mempunyai kemampuan yang biasa saja merasa cemburu atau merasa terasingkan dalam kelas tersebut. Adapun masalah lainnya yaitu :

a. Pola aktif konstruktif yaitu pola tingkah laku yang ekstrim, ambisius untuk menjadi super star di kelasnya dan mempunyai daya usaha untuk membantu guru dengan penuh vitalitas dan sepenuh hati.
b. Pola aktif destruktif yaitu pola tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk membuat banyolan, suka marah, kasar dan memberontak.
c. Pola pasif konstruktif yaitu pola yang menunjuk kepada satu bentuk tingkah laku yang lamban dengan maksud supaya selalu dibantu dan mengharapkan perhatian.
d. Pola pasif destruktif yaitu pola tingkah laku yang menunjuk kemalasan (sifat pemalas) dan keras kepala.

2.      Masalah Kelompok
Yaitu ditemukan siswa yang tidak mau ikut serta dalam mengejarkan tugas kelompok nya, hal ini menjadikan anggota kelompok yang lain marah atau risih terhadap siswa yang tidak ikut serta dalam tugas kelompok tersebut, adapun masalah lainnya yaitu :
a.       Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkah laku sosioekonomi dan sebagainya.
b.      Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek teman kelasnya yang menyanyi dengan suara sumbang.
c.       Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya, misalnya sengaja berbicara keras-keras di runga baca perpustakaan.
d.      Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.
e.       Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
f.       Semangat kerja rendah , misalnya semacam aksi protes kepada guru karena menganggap tugas yang diberikan kurang adil.
g.      Kelas kurang menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti perubahan jadwal, atau guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru yang lain

C.     Solusi Dalam Mengatasi Permasalahan Manajemen Kelas

1.      Mengenal secara tepat berbagai masalah pengelolaan kelas, baik yang bersifat perorangan maupun bersifat kelompok
2.      Memahami pendekatan-pendekatan yang cocok dan yang kurang cocok untuk jenis peemasalaahan tertentu
3.      Memilih dan menetapkan pendekatan yang paling tepat untuk pemecahan masalah
4.      Mengajak atau mendekatkan siswa yang ada masaalah
5.      Memberikan semangat serta meyakinkan bahwa masalah nya itu akan dapat diselesaikan


 A.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
1. Faktor internal
Faktor intern yang dimaksudkan adalah kondisi internal dari siswa itu sendiri seperti kondisi jasmaniah siswa, apakah secara fisik siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kondisi Psikologis, apakah siswa tidak sedang mengalami atau merasakan adanya masalah, sehingga mengganggu konsetrasinya. Kondisi kelelahan, baik secara fisik maupun mental siswa mengalami kelelahan. Lebih jelasnya kondisi-kondisi tersebut dapat dilihat di bawah ini;
a.  Jasmaniah; Faktor-faktor kesehatan atau kelainan fungsi pada tubuh jasmaniah siswa akan memberikan pengaruh terhadap kegiatan belajar yang diikutinya.
b.  Psikologis ; Intelegensi, perhatian, minat bakat, motif, kematangan, kesiapan Kelelahan ; Kelelahan baik jasmaniah maupun rihanian akan memberikan pengaruh buruk terhadap proses dan hasil belajar anak.
2. Faktor Eksteral
Faktor eksternal adalah unsur lingkungan luar diri dari siswa itu sendiri. Kondisi-kondisi dalam keluarganya di rumah, keadaan sekolah, dan kondisi masyarakat sekitar rumah dan sekolah akan memberikan pengaruh terhadap konsentrasi dan kesiapan siswa untuk emgnikuti kegiatan belajar mengajar.
B.     Kondisi dan Situasi Belajar Mengajar
1. Kondisi Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar memberikan pengaruh terhadap hasil bejar anak. Guru harus dapat menciptakan lingkungan yang membantu perkembangan pendidikan peserta didik.
a. Ruang tempat berlangsungnya pembelajaran ; Ruang Kelas, Ruang Laboratorium, Ruang Serbaguna/Aula.
b.  Pengaturan tempat duduk ; Pola berderet atau berbaris-belajar, Pola susun berkelompok, Pola formasi tapal kuda, Pola lingkaran atau persegi.
c.  Ventilasi dan pengaturan cahaya.
d.  Pengaturan penyimpanan barang-barang.
2.  Kondisi Sosio Emosional
Kondisi sosio-emosional akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektivitas tercapainya tujuan pengajaran.
Tipe kepemimpinan guru, artinya adalah fungsi yang melakat pada guru ketika berada dalam kelas. Gaya apa yang muncul ketika guru melaksanakan peran sebagai pem,impin dalam pembelajaran di kelas. Apakah gaya otoriter segala sesuatunya diatur dan diarahkan oleh  sendiri dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk terlibat didalamnya, atau gaya demokrasi dimana terjadi proses timbal balik antara guru dan murid sesuai dengan peranannya masing-masing.
Sikap guru, sikap yang diperlihatkan oleh guru di depan kelas atau di luar kelas yang akan mempengaruhi mod anak, apakah anak merasa tertarik dengan sikap guru atau malah tidak tertarik. Sikap yang baik sebagai seorang guru, bapak/ibu, kakak, orang dewasa yang memberikan bimbingan tentunya adalah hal yang paling baik diperlihatkan.
Pembinaan hubungan baik, hubungan antara guru dengan murid harus dibangun berdasarkan fungsi masing-masing dalam konteks belajar mengajar dikelas, akan tetapi apabila memungkinkan dapat juga dibangun sifat-sifat kekeluargaan dan keakraban yang menyebabkan siswa merasa nyaman dan aman berhubungan seperti dengan ibu dan bapaknya dirumah.

Namun hal itu dapat bisa juga mengunakan prinsip Mengajar yang Efektif diantaranya :

a. Konteks
Konteks yang baik meliputi : 1) dapat membuat pelajar menjadi lawan berionteraksi secara dinamis dan kuat, 2) terdiri dari pengalaman actual dan konkret, 3) pengalaman konkret yang dinamis merupakan alat untuk menyusun pengertian, bersifat sederhana, dan pengalaman itu dapat ditiru untuk diulangi.
b. Fokus
Untuk mencapai pembelajaran yang efektif, harus dipilih focus yang memiliki cirri-ciri ; 1) Memobilisasi tujuan,
2) memberi bentuk dan uniformitas pada belajar,
3) Mengorganisasi belajar sebagai suatu proses eksplorasi dan penemuan.

c. Sosialisasi
Kondisi social pada suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses belajar yang sedang berlangsung di kelas tersebut.

d. Individualisasi
Dalam mengorganisasikan kelas guru harus memperhatikan taraf kesanggupan siswa dan merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat dilakukan dengan baik.

e.  Urutan
Bila hendak mencapai belajar yang otentik, organisasi rangkaian atau urutan dari belajar dengan penuh makna harus dengan sendirinya bermakna pula.

f.   Evaluasi
Evaluasi sebagai suatu alat untuk mendapatkan cara-cara melaporkan hasil-hasil pelajaran yang dapat dicapai dan dapat memberi laporan tentang siswa kepada siswa itu sendiri serta kepada orang tuannya dan kita pelaku pembelajaran.



DAFTAR RUJUKAN

Asep Suryana, (2005), Makalah TECHNOLOGIES FOR RESTRUCTURED CLASSROOMS, disampaikan dalam lokakarya .Universitas Negeri Yogya.
Asep suryana. 2006. Bahan belajar mandiri Manajemen kelas. Universitas Pendidikan Indonesia

M. Entang, T raka Joni an Prayitno, (1985), Pengelolaan Kelas, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud


Komentar

  1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan secara perorangan tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adapun cara mengatasi masalah perorangan yaitu dengan cara melaksanakan konseling dengan individu siswa tersebut, dan dengan adanya konseling siswa akan mengeluarkan atau menceritakan permasalahannya kepada gurunya

      Hapus
  2. Bagaimana cara menciptakan lingkungan fisik yg nyaman bagi siswa sd?

    BalasHapus
  3. Penulisannya bagus dan rapi. Mudah dipahami👍

    BalasHapus
  4. Bagaimana cara mengatasi siswa yg cukup aktif dlm kelas agar kls tdk ribut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adapun cara mengatasi siswa yang aktif dalam kelas agar tidak terjadi keributan yaitu kita sebagai seorang guru memberikan arahan kalau ingin menjawab atau bertanya itu dibiasakan menunjuk tangan tanpa suara, dengan penjelasan yang diberikan guru seperti itu otomatis semua siswa memjadi tenang dan aman pada saat pembelajaran

      Hapus
  5. Terima kasih materinya kak..🙏😊

    BalasHapus
  6. Bagus sangat bermanfaat materinya

    BalasHapus
  7. Atikel nya bagus, sangat bermanfaat👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hakekat Manajemen Pembelajaran

SUMBER PELANGGARAN DISIPLIN KELAS

Prinsip Belajar, Mengajar dan Keterampilan Dalam Mengajar